Lahirnya Studi Kepemimpinan Islam :
SKI lahir setelah adanya manusia diciptakan Alla
SWT semenjak adanya Nabi Adam dan hawa.
Allah berfirman dalam :
·
Surah An-Nisa : 01 yang artinya “ Bahwa manusia diciptakan dari 1 jenis
mulai dari Nabi Adam”
·
Surah Al-Hujurat :13 yang artinya “Hai manusia Saya ciptakan kamu
bersuku-suku, berbangsa-bangsa tidak lain untuk saling kenal mengenal”
·
Surah Ali Imran :104 “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”
Ruang lingkup islam memiliki fungsi
ganda :
Seorang pemimpin sebagai Khalifatullah (Wakil
Allah SWT) di muka bumi yang harus merealisasikan misi sucinya pembawa rahmat
bagi alam semesta dan sekaligus sebagai hamba Allah yang patuh serta senantiasa
terpanggil untuk mengabdikan segenab dedikasinya di jalan Allah SWT.
Dalam istilah lain menurut Hadari Nawawi
:
·
Pengertian Spiritual : Kepemimpinan Islam secara mutlak bersumber dari
Allah SWT.
·
Secara Pengertian Enpiris : Kepemimpinan Islam Kegiatan Menuntun, Memandu,
menunjukan jalan yang di ridho’i Allah SWT.
Defenisi Studi Kepemimpinan Islam :
suatu proses atau kemampuan mempengaruhi orang
lain, mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain, serta ada usaha
kerjasama sesuai dengan qur’an dan hadis untuk mencapai tujuan yang diinginkan
bersama.
Istilah Kepemimpinan dalam Islam
1.
Khalifah
“Bahwa manusia terpilihlah
yang terpilih sebagai khalifah dipermukaan bumi (Al-Baqarah:31)”
2.
Ulil’amri
(An-Nisa:59)
3.
Wali
An-Nisa:55
4.
Malik/Raja/ yang menguasai hari pembalasan.
Surah Al-fatihah
Qs. Ghafir:16 : “(yaitu)
hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka
yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah
kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Mengalahkan.”
5.
Ra’in (H.R. Bukhori)
Setiap kamu itu adalah
pemimpin, tiap-tiap kamu itu diminta pertanggungjawabannya.
6.
Amir (H.R. Bukhori)
KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW
“Muhammad Bukan Hanya Sekedar Pemimpin Agama”
Kelebihan yang
dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW didukung ayat dalam Al-qur’an untuk mentaati,
An-Nisa:59, Al-Ahzab:21, menurut Syalabi ada lima faktor quraisy menolak dakwah
nabi:
1. Masyarakat quraisy tidak bisa membedakan antara nabi dan Kerasulullahan
dikiranya tunduk kepada Nabi bahwa tunduk kepada Bani Abdul Muthalib.
2. Nabi menyerukan persamaan hak.
3. Quraisy menolak adanya hari kebangkitan.
4. Quraisy Taqlid ajaran nenek moyang.
5. Pemahat patung kehilangan pekerjaan.
Beliau menetap di
kota Yasrib setelah terjadinya peristiwa :
Aqabah I Tahun
621 M dengan Ikrar:
Mereka tidak akan
menyembah selain Allah dan meninggalkan segala perbuatan jahat dan akan
mentaati Rasulullah dalam segala hal yang benar.
Dan Aqabah II
Tahun 622 M dengan Ikrar:
“Mereka berjanji
akan melindungi keluarga mereka dan akan mentaati beliau sebagai pemimpin
mereka. Nabi juga pada kesempatan itu berjanji berjuang baik berperang maupun
perdamaian”.
Dalam fakta itu
menunjukan bahwa antara Nabi dan penduduk terjadi “Fakta Persekutuan”.
Langkah-langkah Nabi
dalam Kepemimpinannya di Madinah:
1. Merubah nama Yasrib menjadi Madinah.
2. Membangun Mesjid.
3. Membentuk kegiatan Mu’akhat “persaudaraan Muhajirin dan Anshar”
4. Membentuk persahabatan muslim dengan Yahudi dan Nasrani dengan Piagam
Madinah.
5. Membentuk Pasukan.
Nabi Muhammad
bukan sekedar pemimpin Agama akan tetapi sabdanya merupakan agama, ia merupakan
rujukan bagi masyarakat.
ZAMAN ABU BAKAR (SEPENINGGAL RASULULLAH)
Sabda Nabi Muhammad SAW:
Sesungguhnya jika aku menunjuk penggantiku, aku
khawatir kalian akan menentang penggantiku itu dan Allah menurunkan azab atas
kalian (HR: Hakim)
Dari hadis diatas dapat kita ketahui bahwa alasan
mengapa rasulullah tidak menunjuk penggantinya karena beliau khawatir jika
beliau menunjuk penggantinya maka akan ada pertentangan dan pertikaian yang
terjadi diantara kaumnya atas penggantinya dan Allah akan menurunkan azab pada
mereka.
Rasulullah meninggal pada hari Senin tanggal 13
Rabiul Awwal 11 H/ 8 Juni 632 M kaum muslimin dihadapkan pada beberapa
persoalan yang hampir memecah belah umat, diantaranya:
1.
Tidak percaya Rasul wafat seraya Umar berkata “Ada orang yang mengatakan
Rasul telah wafat, demi Allah beliau tidak wafat hanya pergi menghadap
Tuhannya” (Ali-Imran:.....
2.
Masalah pemilihan pengganti Nabi Muhammad SAW pada peristiwa ini disebut
“Muktamar Tsaqifah Bani Sa’idah”
Garis besar politik dan kebijaksanaan yang
dilakukan Abu-Bakar dalam pemerintahannya:
1.
Menjamin kebebasan berpendapat bagi rakyat untuk mengkeritiknya bila ia
dalam memerintah.
2.
Menuntut ketaatan dari rakyat selama ia ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya.
3.
Mewujudkan keadilan dengan memberikan hak-hak orang lemah dan dan mengambil
hak-hak orang kuat untuk melaksanakan kewajiban mereka bagi kepentingan
masyarakat dan negara.
4.
Mendorong umat agar gemar berjihad dan mendirikan shalat sebagai salah satu
inti taqwa.
5.
Bertekat melaksanakan prinsip-prinsip pemerintahan telah diletakan oleh Nabi Muhammad SAW melaksanakan
syari’at islam, melaksanakan musyawarah menjamin hak-hak umat secara adil,
memelihara ketaatan rakyat kepada pemerintah secara limitative selama
pemerintah taat kepada Allah dan Rasul, melaksanakan amar ma’ruf dan nahi
munkar serta mendorong terwjudya kehidupan taqwa.
KEPEMIMPINAN ISLAM
BEBERAPA DEFINISI KEPEMIMPINAN :
·
Proses
mempengaruhi sekelompok orang mau
bekerja dgn sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok [koontz &
o’donnel]
·
Kemampuan utk mengajak orang lain mencapai
tujuan yg sudah ditentukan dgn penuh
semangat [davis, 1977]
·
Mempengaruhi orang lain
utk lebih berusaha menga rahkan
tenaga - dlm tugasnya atau merubah tingkah laku mereka [wexley & yuki,
1977]
·
Pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan
wewenang dan pengaruhnya thd kelompok
orang agar bekerja bersama-sama
utk mencapai tujuan
[fiedler, 1967]
·
Merupakan
suatu proses dgn berbagai cara mempengaruhi orang - sekelompok orang
·
Kemampuan
mengkoordinasikan dan memotivasi
orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki [john pfiffner]
·
Kegiatan
mempengaruhi orang-orang bersedia berusaha
mencapai tujuan bersama
[geoger r. Terry]
Dari
Definisi Tersebut Di
Atas Terlihat Ada Beberapa Unsur Yang Mendasari
:
·
Kemampuan mempengaruhi orang lain [kelompok / bawahan]
·
Kemampuan mengarah kan–memo- tivasi tingkah laku
orang lain kelompok
·
Adanya unsur kerja sama
untuk mencapai tujuan yang
diinginkan
·
Kecakapan memahami individu
·
Kemampuan menggugah semangat
·
Kemampuan melakukan tindakan
Pendapat
Lain :
·
Persepsi sosial
[social perception]
·
Kemampuan berpikir abstrak [ability
in abstract thinking]
·
Kestabilan emosi [emotional stability]
PENGERTIAN KEPEMIPINAN ISLAM
Kepemipinan Islam adalah suatu proses atau kemampuan
mempengaruhi orang lain, mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain,
serta ada usaha kerjasama sesuai dengan qur’an dan hadis untuk mencapai tujuan
yang diinginkan bersama.
Konsep yang tercantum dalam al-qur’an dan hadis yg
meliputi kehidupan muslim, sejak dari
pribadi, berdua, keluarga, bahkan sampai umat manusia (Qs. Al-baqarah ayat 30)
·
Agar خَلِيفَةً dapat berprestasi memelihara amanah tersebut dilengkapi
dengan serta
kemampuan konsepsional [al- qur’an,
al-baqarah : 31]
·
Serta kehendak bebas.
KEPEMIMPINAN
Kegiatan
menuntun, membimbing, memandu dan menunjukkan jalan yang diridloi Allah
ISTILAH
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM :
·
KHALIFAH (Al-Baqarah:30)
·
ULUL ‘AMRI (An-Nisa’:59)
·
WALI (Al-Maidah:55)
·
RA’IN (H.R. Bukhori)
·
AMIR (H.R.Bukhori)
SIFAT
PIMPINAN YANG MENGACU SIFAT RASUL
:
·
SHIDIQ (BENAR)
·
AMANAH (TERPERCAYA)
·
TABLIGH
·
FATHONAH
KRITERIA
PIMPINAN [Shoelhi, 1999]
·
Beriman
·
Ahli pada bidangnya
·
Diterima masyarakat [acceptable]
·
Mengupayakan terwujudnya ke maslahatan ummat
[aspiratif]
·
Tidak
arogan dan otoriter
·
Tidak luput dari kesalahan
·
Sehat dan kuat
TEORI
KEPEMIMPINAN :
·
TEORI GENETIK
Berpendapat bahwa, pemimpin itu
dilahirkan dan bukan dibentuk [Leaders
are born and not made]
·
TEORI SOSIAL
Berpendapat bahwa, pemimpin itu
dibentuk dan bukan dilahirkan [Leaders are made and not born]
·
TEORI EKOLOGIK
Seseorang akan menjadi pemimpin yang
baik manakala mempunyai bakat untuk itu [genetik]. Bakat tersebut dikembangkan lewat : pendidikan,
latihan, dan pengalaman.
·
TEORI KONTIGENSI/TIGA DIMENSI
Ada tiga faktor yang turut berperan
dalam proses perkembangan seseorang menjadi pemimpin:
Bakat kepemimpinan yang dimilikinya,
Kegiatan sendiri untuk
mengembangkan bakat, kepemimpinan
tersebut.
FUNGSI
KEPEMIMPINAN
·
Kepemimpinan sebagai proses
interaksi antara manusia.
·
Bersumber dari seseorang yang berani dan bersedia
tampil mempelopori dan mengajak orang lain. berbuat sesuatu melalui
kerjasama.
·
Berada ada di depan – pemimpin akan menjadi panutan –
sikap dan perilakunya diteladani.
·
Mampu berada di tengah orang yang dipimpinnya –
bekerjasama untuk mewujudukan kegiatan bersama.
·
Berada di belakang – berfungsi memberi dorongan.
FUNGSI
PEMIMPIN (Kadarman
& Udayana,1991)
·
Fungsi pemecahan masalah
·
Fungsi sosial
·
Menetapkan
visi (makna, misi,sasaran atau agenda (Kotter,1990)
·
Mengimplementasikan Visi (Locke, Et.Al, 1991)
PERTANYAAN :
1. Apa manfaat Studi Kepemimpinan Islam
bagi Calon Pemimpin masa depan?
Jawab : Agar Pemimpin masa depan memiliki
Sifat:
·
SHIDIQ (BENAR)
Benar, makudnya adalah sidiq di sini lebih
dekat dengan sebuah sikap pembenaran terhadap sesuatu yang datang dari Alah dan
Rasulullah SAW yang berangkat dari rasa dan naluri keimanan yang mendalam.
·
AMANAH
Terpercaya, maksudnya bisa dipercaya.
·
TABLIGH
Menyampaikan, maksudnya adalah menyampaikan sesuatu sesuai dengan
risalah berupa Al-Qur’an dan hadits.
·
FATHONAH
Fathonah arti ‘lughat”nya adalah; cerdas, pandai atau
pintar, maksudnya adalah: Pandai menyesuaikan diri kaitannya ketika akan
menyampaikan sesuatu.
2. Khalifah dengan Malik merupakan istilah
yang terdapat dalam kepemimpinan Islam?
Jawab:
Al-Malik, akar kata nya terdiri dari tiga
huruf, yaitu mim, lam dan kaf, artinya ialah kuat dan sehat. Dari akar kata tersebut terbentuk kata kerja Malaka-Yamliku artinya
kewenangan untuk memiliki sesuatu. Jadi Al-Malik bermakna seseorang yang
mempunyai kewenangan untuk memerintahkan sesuatu dan melarang sesuatu dalam
kaitan dengan sebuah pemerintahan. Tegasnya Al-Malik itu ialah nama bagi setiap orang
yang memiliki kemampuan di bidang politik dan pemerintahan.
3. Bagaimana kepribadian Rasul tentang
penggantian kepemimpinan setelah beliah wafat?
Jawab :
Sabda Nabi Muhammad SAW:
Sesungguhnya jika aku
menunjuk penggantiku, aku khawatir kalian akan menentang penggantiku itu dan
Allah menurunkan azab atas kalian (HR: Hakim)
Dari hadis diatas dapat kita
ketahui bahwa alasan mengapa rasulullah tidak menunjuk penggantinya karena
beliau khawatir jika beliau menunjuk penggantinya maka akan ada pertentangan
dan pertikaian yang terjadi diantara kaumnya atas penggantinya dan Allah akan
menurunkan azab pada mereka.
-----------------------------------------------------
TABLIGH
Tabligh artinya menyampaikan, maksudnya adalah menyampaikan risalah berupa Al-Qur’an dan Al-Hadits, tabligh
berarti menyampaikan dengan teranga dan jelas. Sesuai dengan Firman Allah
1.
Surah : Qs. An-Nahl Ayat : 82 :
“Jika mereka tetap
berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu(Muhammad)
hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”
Tabligh merupakan salah satu sikap yang wajib
bagi para Nabi dan Rasul Allah.
2.
Surah : Qs. Al-Maidah Ayat : 67:
“Hai
Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jikatidak
kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikanamanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allahtidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”
TA’RIF FATHONAH
Fathonah arti ‘lughat”nya adalah;
cerdas, pandai atau pintar, adapun arti istilah “maksud”nya adalah: Pandai
menyesuaikan diri kaitannya ketika akan menyampaikan sesuatu.
Nasehat dari
Khalifah Ali:
حَدِّثُوا النَّاسَ بِمَا يَعْرِفُونَ، أَتُحِبُّونَ أَن
يُكَذَّبَ اللهُ وَرَسُولُهُ
Ceritailah manusia sesuai dengan apa yang mereka
ketahui, apakah kalian senang jika Allah dan Rasul didustakan ? HR. Al-Bukhari
: 1/127
Tidak ada komentar:
Posting Komentar